Al-Bukhari: 100, Muslim: 2673
«إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ العِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا»
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan sekali cabut dari manusia. Akan tetapi, Allah mencabut ilmu dengan cara mematikan para ulama. Dan ketika tiada seorang pum alim (ulama) dalam kehidupan manusia. Manusia akan melantik pemimpin-pemimpin yang bodoh. Kemudian para pemimpin bodoh tersebut akan ditanya dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan.”
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan sekali cabut dari manusia. Akan tetapi, Allah mencabut ilmu dengan cara mematikan para ulama. Dan ketika tiada seorang pum alim (ulama) dalam kehidupan manusia. Manusia akan melantik pemimpin-pemimpin yang bodoh. Kemudian para pemimpin bodoh tersebut akan ditanya dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan.”